Ada sebuah paradok cinta yang menguji keindahan cinta kita
atau yang menunjukkan kelumpuhan logika kita
Paradok itu adalah:
“Semakin sulit seseorang untuk dicintai, semakin ia
membutuhkan cinta”
CINTA YANG INDAH
Dimuka bumi ini tidak ada cinta yang keindahan yang
mengalahkan cinta ibunda, yang akan tetap mencintai bayi yang dilahirkannya,
walaupun dia seperti apapun dan sesulit apa pun sifatnya
Tapi juga ada…
LOGIKA YANG LUMPUH
Di muka bumi ini juga, hidup orang-orang tetap menolak
nasihat baik orang tua dan sahabat dan bahkan menolak mendengar nasihat nasihat
dari diri sejatinya, bahwa dia harus menjauhkan diri dari orang yang buruk
sifatnya dan palsu janji-janji cintanya
Orang lumpuh logikanya seperti ini akan tetap mencintai
pendusta yang burukke seluruhan sifatnya, hanya untuk tersiksa dalam pernikahan
yang buruk, yang melukai hati dan badannya dan yang merampas keindahan masa
mudanya
Jika dia bertahan dalam rasa gengsi dan tak mau mengakui
kesalahan dia akan hidup dalam sandiwara yang indah di depan tapi yang hina dan
nista dibelakang
Tapi, jika dia ikhlas mengakui kesalahan dan kembali kepada
keluarga dan kepada Tuhan sesungguhnya keluarganya mewakili pemaafan Tuhan
Jujur mengakui kegagalan dalam cinta, bukanlah sebuah cacat
derajat / rusaknya nama. Ia adalah kewajiban untuk menghentikan keburukan dan
memulai lagi dengan kebaikan yang menjadi hak kelahiran kita
Cinta itu gilanya sebentar, tapi bagimu yang melumpuhkan
logika, deritamu bisa panjang
Maka belajarlah memisahkan antara kegilaan cinta yang sesaat,
dari kebutuhanmu untuk berbahagia selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar